Visual Art

The visual arts are art forms that create works which are primarily visual in nature, such as ceramics, drawing, painting, sculpture, architecture, printmaking, modern visual arts (photography, video, and filmmaking), design and crafts. These definitions should not be taken too strictly as many artistic disciplines (performing arts, conceptual art, textile arts) involve aspects of the visual arts as well as arts of other types. Also included within the visual arts are the applied arts such as industrial design, graphic design, fashion design, interior design and decorative art.




About Me

My photo
Creative Designer,Primeworks Studio, Media Prima Berhad / B.A Hons Fineart University Technology MARA,Malaysia

Tuesday, March 2, 2010

Seni Cetakan-Print Making

Seni Cetakan

Cetakan merupakan kesan daripada gubahan yang dihasilkan oleh pelukis pada permukaan blok atau plat. Untuk menghasilkan cetakan, biasanya permukaan blok diukir atau diguris sehingga imej terbentuk pada blok atau plat tersebut sebelum dapat dipindahkan ke atas kertas, kain atau bahan lain. Blok yang sama dapat menghasilkan beberapa keping karya yang serupa. Cetakan yang berulang kali ini disebut edisi/ siri. Cetakan juga merupakan proses menghasilkan karya atau imej yang sama berulang kali. Dalam aktiviti ini, semua karya cetakan dalam sesuatu edisi dianggap karya asli.

Sejarah cetakan ialah apabila cetakan blok kayu buatan tangan muncul pada abad ke 7 Masihi di China. Seterusnya industri cetakan mono bok kayu buatan tangan muncul dan berkembang di negara barat menjelang abad ke 14 Masihi. Ketika itu, kemahiran mencetak digunakan untuk mencetak bahan keagamaan, hiasan ilustrasi buku, poster untuk komunikasi, propaganda, dan bahan pendidikan. Penggunaan warna dalam cetakan diperkenalkan pada pertengahan abad ke 15. Sejarah cetakan di Malaysia dibawa masuk dari Singapura pada tahun 1940 an melalui Nanyang Akademi. Rakyat Malaysia yang belajar di Institut Seni di Singapura telah mempelopori teknik seni cetakan dan memperluaskannya. Menjelang tahun 1960 an, teknik cetakan telah dimasukkan ke dalam sukatan pelajaran seni lukis secara rasmi di institusi perguruan seperti Institut Perguruan Ilmu Khas. Di Malaysia, cetakan kayu digunakan untuk mencetak kain sarung sebelum kaedah lilin dari Jawa diperkenalkan. Seni cetakan di Malaysia telah muncul sebagai satu cabang seni halus yang unik.

Media

Pembuat cetakan berkarya menggunakan berbagai jenis media, termasuklah dakwat berasaskan air, cat air, dakwat berasaskan minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran D'Ache. Karya seni cetak dilakarkan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan kaedah digital menjadi semakin popular saat ini. Permukaan atau hamparan yang digunakan dalam menciptakan karya cetakan meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan serigrafi atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan kecil juga boleh dihasilkan dengan menggunakan permukaan kentang atau ketela.

Warna

Pembuat karya grafis memberi warna pada cetakan mereka dengan menggunakan banyak cara. Seringkali pewarnaannya -- dalam etsa, cetak saring, cukil kayu serta linocut -- diterapkan dengan menggunakan plat, papan atau screen yang terpisah atau dengan menggunakan pendekatan reduksionis. Dalam teknik pewarnaan multi-plat, terdapat sejumlah plat, screen atau papan, yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeza. Tiap plat, screen atau papan yang terpisah akan diberi tinta dengan warna berbeza kemudian diterapkan pada tahap tertentu untuk menghasilkan keseluruhan gambar.biasanya hampir 3 hingga 4 plat digunakan, tapi adakalanya seorang seniman grafis menggunakan sampai tujuh plat. Tiap penerapan warna akan berinteraksi dengan warna lain yang telah diterapkan pada kertas, jadi sebelum menerapkan warna, pemisahan antara warna perlulah difikirkan dahulu.Biasanya warna yang paling terang diterapkan lebih dulu kemudian ke warna yang lebih gelap.

Pendekatan reduksionis untuk menghasilkan warna dimulai dengan papan kayu atau lino yang kosong atau dengan goresan sederhana. Kemudian seniman mencukilnya lebih lanjut, memberi warna lain dan mencetaknya lagi.Bahagian lino atau kayu yang dicukil akan mengekspos (tidak menimpa) warna yang telah tercetak sebelumnya.
Pada teknik grafis seperti chine-collé atau monotype, pegrafis kadang-kadang hanya mengecat warna seperti pelukis kemudian dicetak.
Konsep warna subtraktif yang juga digunakan dalam cetak offset atau cetak digital, di dalam software vektorial atau bitmap ditampilkan dalam CMYK atau ruang warna lain

Jenis cetakan

Jenis cetakan klasik merangkumi :
a) cetakan timbul ( relief )
b) cetakan benam ( intaglio )
c) cetakan datar ( planography/litography )
d) cetakan stensil/ saring sutera ( seriography )

No comments: